• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to secondary sidebar
  • Skip to footer

Blog Penny Hutabarat

  • Home
  • Blog
    • Marketing, Branding
    • Work, Values
    • Creativity, Inspirations
    • Travel Stories
  • Book
    • Books I’ve Read
    • Books I’ve Written
  • Music
    • Musical Stories
    • Music Video
  • ABOUT
Beranda » Simplicity is Powerful

Simplicity is Powerful

Maret 14, 2013 by admin 2 Comments

Jangan menutup mata dengan sesuatu yang terlihat sederhana 🙂 Seringkali yang sederhana juga memiliki kekuatan yang luar biasa.  Ketika kita mengerjakan sesuatu, muncul ide-ide yang bisa jadi “membanjiri” pikiran kita sehingga semakin sulit untuk di-elaborate dan di-implementasikan. 

Bila berbicara tentang brand strategy, kita dapat melihat contoh nyata dari beberapa brand yang sangat kuat seperti Google, Amazon, dan Apple. Kesuksesan brand tersebut bisa dikatakan berhubungan langsung dengan prinsip “simplicity”. Google, Amazon dan Apple berupaya menciptakan sesuatu yang memudahkan penggunanya (simpler for their users). 

 Mari kita lihat, Google pada tampilan mesin pencari google search…tidak menampilkan design yang rumit dan spektakuler.Ia konsisten menampilkannya secara sederhana dengan blank box yang clean. Lalu, Amazon dengan 1-st click ordering nya, menjadi cara luar biasa yang memudahkan siapapun untuk melakukan pemesanan pembelian hanya dengan satu kali klik. Apple, memanfaatkan prinsip simplicity sebagai kekuatannya melalui kehadiran iTunes store, iCloud storage dan Apple system lainnya yang bekerja secara terintegrasi, fits together dan menyederhanakan interaksi. Bahkan ketiga brand ini mampu membuat kita sebagai konsumennya, melakukan hal yang extraordinary melalui pengalaman (experience) yang diciptakan oleh brand ini.

Its simplicity is also its strength!

Ketika  kita  memulai dan berfokus pada simplicity, kita akan lebih cenderung dapat  memahami konteks, menggali lebih dalam, dan menghindari kecenderungan untuk menambahkan ide-ide (yang bisa jadi kian meluas dan sulit dijangkau). Beberapa point penting yang saya pelajari dan dapat saya bagikan untuk kita bersama-sama belajar membangun prinsip “simplicity” ini yaitu :
  • Reduce! Kurangi dan lepaskan yang unnecessary, sehingga kita dapat berfokus pada sedikit ide dan konsep untuk kemudian menggalinya lebih dalam. Do less of it and get it DONE. 
  • Don’t add another thing! Apabila kita menemukan dua atau tiga hal untuk dikerjakan bersamaan dan digabungkan ke dalam ide yang kita miliki,  mari kita bawa dan keep hal tersebut, sampai kemudian dapat dijalankan bersamaan dan saling sinergis. Tapi jangan ditambahkan dengan fitur-fitur dan bumbu lainnya, tetap fokus dengan dua atau tiga ide utama yang kita pegang. Sebab, semakin sedikit semakin mudah bagi kita untuk memahaminya lebih dalam dan menganalisanya lebih cermat. 
  • Don’t be too Complex! Hindari kompleksitas. Kembali ke ide utama dan berfokus, tanpa menambahkan pesan-pesan atau fitur-fitur yang membingungkan. Hindari “feature-itis” (fitur-fitur pelengkap yang bukan tujuan dan fungsi utama dari brand kita). Russ Meyer pernah menyebutkan dalam artikelnya : “great brands stand firm once they reach a level of simplicity, resisting the urge to add brand bells and whistles”
  • Consider the Context! Dengan memahami konteks, kita dapat menempatkan langkah dan strategi yang tepat sasaran. Bahkan brand yang kuat dan sukses, pasti memetakan dan menelusuri customer experience untuk menemukan cara agar dapat : menyederhanakan (simplify), mengurangi tahapan dan kerumitan (eliminate steps and complications) serta menambahkan value yang berdaya guna bagi konsumennya.  
  • Go deep! Pertimbangkan berbagai hal dan ‘go deep’ sehingga kita menemukan bagaimana strategi dan ide utama yang kita bangun dapat fit together. Simplicity disini juga berarti dapat meng-kolaborasi-kan beberapa ide yang berbeda menjadi satu konsep yang powerful.

Jadi, mari kita belajar dan melakukan prinsip “Simplicity” ini. Simplicity tak hanya konsep yang Powerful bagi brand strategy, tapi juga modal penting dalam aktivitas sehari-hari kita. “If we can’t explain it simply, we don’t understand it well enough” – Albert Einstein

 

Filed Under: Creativity, Inspirations Tagged With: Branding, Creativity, Inspirations, Marketing, Simplicity

Reader Interactions

Comments

  1. david says

    Maret 22, 2013 at 1:31 am

    ketemu link ini dari renungan harian kita, waktu liat sisapakah susan boyle, makasih dah mau berbagi, tetap semangat GBU…

    Balas
  2. Penny HutabaratSpecial Spark says

    Maret 22, 2013 at 1:34 am

    Trimakasih jg David..sudah mengunjungi blog sy 🙂 Gbu too..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Primary Sidebar

ABOUT

Penny Hutabarat is a writer who loves to sing, learn, and share. Lecturer; Public Relations & Marketing Communication Specialist; Singer Songwriter.

Read more >>

Secondary Sidebar

LISTEN TO MY MUSIC

LISEN TO MY MUSIC

LISTEN TO MY PODCAST

Read My Book

Footer

Pos-pos Terbaru

  • Let Peace Be The Umpire
  • Where Does The Time Go
  • Bertumbuh Perlahan, Berakar yang Kuat
  • The Go Giver
  • 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Memahami Digital Marketing

FOLLOW ME ELSEWHERE

Arsip

kategory

  • Home
  • Blog
  • Book
  • Music
  • ABOUT