• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to secondary sidebar
  • Skip to footer

Blog Penny Hutabarat

  • Home
  • Blog
    • Marketing, Branding
    • Work, Values
    • Creativity, Inspirations
    • Travel Stories
  • Book
    • Books I’ve Read
    • Books I’ve Written
  • Music
    • Musical Stories
    • Music Video
  • ABOUT
Beranda » My Condolence

My Condolence

September 3, 2009 by admin Leave a Comment

My deep condolences untuk Namboru Theresia Hutabarat yang telah berpulang ke rumah Bapa di sorga pada tanggal 30 Agustus 2009 di usianya yg ke 72 tahun. Dia adalah istri dari penyanyi legendaris Indonesia, Gordon Tobing. Dan Namboru Thress sendiri juga adalah penyanyi legendaris, sebab di era tahun 60-an beliau sangat dikenal bersama Vokal Group Impola-nya, yang menurut banyak orang suara mereka saat bernyanyi sangat memukau dan mempesona.

Saya teringat waktu masa kecil, kira-kira kelas IV SD saat saya berkumpul bersama keluarga di rumah Namboru Theresia (yang biasa dipanggil namboru Thress) di daerah pertukangan.
Namboru Thress, pribadi yang ramah dan murah senyum. Saat saya bernyanyi di sela-sela acara keluarga itu, saya ingat sekali dia selalu memuji dan memotivasi saya untuk terus bernyanyi.

Waktu itu kurang lebih umur namboru Thress sekitar 60 tahun-an namun suaranya masih merdu dan bening. Tidak heran, bila darah musisi itu turun ke anak nya yaitu abang Enrico Tobing dan cucunya, Mario Tobing (Pencipta Lagu Terimakasih Cinta-Afghan).

Sambil memainkan pianonya, Bang Enrico mengiringi ku bernyanyi dan juga mario.
Hampir beberapa kali, setiap ingin ikut festival, pasti aku menghubungi Namboru Thress untuk menanyakan teknik bernyanyi, apa yang harus aku pelajari sebelum festival dsb. Begitupula saat aku mendapat kesempatan pertama kali bernyanyi di podium UI tahun 2002, orang pertama yang aku hubungi untuk menanyakan saran dan masukan mengenai menyanyi adalah Namboru Thress. 

Waktu itu, saat kutelepon suara nya sudah agak lirih dan beliau sedang sakit. Namun tetap namboru thress memberikan masukan dan arahannya untukku. Moment-moment sederhana dan kecil yang pernah saya miliki dengan Namboru Thress itu adalah moment yang indah untuk saya ingat dan kenangkan.

Selamat jalan Namboru Thress. Semoga Tuhan memberkati segala perbuatanmu yang baik  di dunia ini. GBU. Love, Penny Hutabarat

Filed Under: Creativity, Inspirations Tagged With: Creativity, Inspirasi, Inspirations, Renungan

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Primary Sidebar

ABOUT

Penny Hutabarat is a writer who loves to sing, learn, and share. Lecturer; Public Relations & Marketing Communication Specialist; Singer Songwriter.

Read more >>

Secondary Sidebar

LISTEN TO MY MUSIC

LISEN TO MY MUSIC

LISTEN TO MY PODCAST

Read My Book

Footer

Pos-pos Terbaru

  • Let Peace Be The Umpire
  • Where Does The Time Go
  • Bertumbuh Perlahan, Berakar yang Kuat
  • The Go Giver
  • 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Memahami Digital Marketing

FOLLOW ME ELSEWHERE

Arsip

kategory

  • Home
  • Blog
  • Book
  • Music
  • ABOUT