• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to secondary sidebar
  • Skip to footer

Blog Penny Hutabarat

  • Home
  • Blog
    • Marketing, Branding
    • Work, Values
    • Creativity, Inspirations
    • Travel Stories
  • Book
    • Books I’ve Read
    • Books I’ve Written
  • Music
    • Musical Stories
    • Music Video
  • ABOUT
Beranda » Cuplikan Buku `Whatever You Think, Think The Opposite`

Cuplikan Buku `Whatever You Think, Think The Opposite`

Maret 24, 2014 by admin Leave a Comment

Buku ini bercerita tentang keyakinan diri untuk bertindak dan manfaat dari keputusan yang keliru.
Paul Arden (author) memaparkannya dengan cara yang unik dari sudut pandang yang berbeda dari yang umumnya terpikirkan.

Berikut beberapa insight yang saya rangkum dalam cuplikan `Whatever You Think, Think The Opposite` :

#Berani untuk Mencoba Cara yang Tidak Biasa
– Atlet lompat tinggi dalam Olimpiade Meksiko, Dick Fosbury, melakukan cara yang tidak biasa. Umumnya atlet akan meloncati palang rintangan dengan menyejajarkan badan dengan palang, atau biasa disebut Western Roll. Tetapi atlet ini malah sebaliknya, ia melompat tapi tak menghadapkan badannya ke palang, justru membalikkan badan dan membelakangi palang.

Alhasil dia meraih rekor dunia dan melompat jauh lebih tinggi daripada siapapun sebelumnya dengan berpikir secara berlawanan dari orang-orang lain. Metode lompatan itu kemudian masih dipakai oleh banyak atlet sampai sekarang dan dikenal dengan Fosbury Flop.

# Berani Mengambil Keputusan (meski kadang Keliru)
– Tentu ada hal-hal yang akan kita sesali karena telah mengambil keputusan yang salah. Tapi salah bila kita terus mengambil keputusan yang aman dan masuk akal.
Yang menjadi persoalan dengan keputusan yang masuk akal adalah semua orang juga berpikiran sama.

# Ide Buruk yang Terwujud Masih Lebih Baik daripada Ide Bagus tetapi Tidak Dijalankan
– Ide merupakan masalah selera. Yang dianggap sebagai ide yang bagus bagi sejumlah orang dapat merupakan ide buruk atau membosankan bagi orang lain.
Ide yang bagus adalah solusi cerdik terhadap masalah. Namun jika sebuah ide tidak diambil dan digunakan sebagai solusi terhadap suatu masalah, ide tsb tidak ada harganya.

Ide itu menjadi non-ide bila hanya tersimpan di laci dan tak ada gunanya. Yang lebih parah daripada tidak berguna, ide tsb menjadi pemborosan ruang.
Jadi ide harus dapat diterapkan sebelum diakui sebagai ide yang bagus.

# Kerjakan, kemudian Perbaiki sambil Jalan
– Banyak orang yang menghabiskan banyak waktu mencoba untuk menyempurnakan sesuatu sebelum mereka benar-benar melakukannya.
Instead of waiting for perfection, run with what you`ve got, and fix it as you go.

Filed Under: Books I've Read Tagged With: Books I've Read, Branding, Creativity, Inspirations, Marketing

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Primary Sidebar

ABOUT

Penny Hutabarat is a writer who loves to sing, learn, and share. Lecturer; Public Relations & Marketing Communication Specialist; Singer Songwriter.

Read more >>

Secondary Sidebar

LISTEN TO MY MUSIC

LISEN TO MY MUSIC

LISTEN TO MY PODCAST

Read My Book

Footer

Pos-pos Terbaru

  • Let Peace Be The Umpire
  • Where Does The Time Go
  • Bertumbuh Perlahan, Berakar yang Kuat
  • The Go Giver
  • 5 Alasan Mengapa Kita Perlu Memahami Digital Marketing

FOLLOW ME ELSEWHERE

Arsip

kategory

  • Home
  • Blog
  • Book
  • Music
  • ABOUT