Siang ini saya dikunjungi oleh seorang teman, sekaligus saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan di suasana setelah lebaran. Kami juga ngobrol tentang aktivitas masing-masing.
Kami selalu antusias berdiskusi apalagi bila itu berhubungan dengan musik. Teman saya ini salah satu yang sering memancing ide-ide brillian muncul dari percakapan kami :). Iya cukup mengenal saya, terutama dalam pekerjaan, studi dan perjalanan bermusik saya.
Ada satu hal yang begitu “menyengat” saya dari diskusi kami ini..a spine-tingling conversation ..yaitu saat teman saya ini mengatakan : “Kamu udah punya semuanya (red : resources untuk berkembang di dunia musik). Dan kalau bukan sekarang, ya kapan lagi. Yang penting cuma kamu jangan takut salah, mungkin di karya pertama (red : awal) ada yang kurang, itu biasa..tetap kerjakan aj..nanti di karya berikutnya (kedua, ketiga, keempat, kelima) pasti jauh lebih baik”.
Kata-katanya dalam perbincangan ini, sejenak ‘menyengat’ dan memotivasi saya. Selain karena dia sosok yang jarang memberikan pujian yang personal dan tipe orang yang sedikit berbicara banyak bertindak :), saya tau dia mengatakannya dengan objektif dan serius. Keragu-raguan yang kadang muncul di benak saya tentang passion project yang saya kerjakan, seolah makin terkikis setelah mendengar perkataan teman saya itu. Saya lebih yakin untuk mengerjakannya.
Apakah gagal atau berhasil itu bukan tujuan saya. Tapi berbagi dan belajar dari prosesnya, itu hadiah berharga untuk saya.
Dear God, may You bless my passion and dreams. I don’t do my work and passion for fame, recognition, accolades or notoriety. I do it because i cannot not sing and write. I want to use my talent for Your glory.
Tinggalkan Balasan