Jumat, 11 Oktober 2015, saya menyanyi di Gala Dinner International Conference ‘Pragma & ICACSIS’ 2015. Bertempat di Annex Building.
Gala dinner ini dihadiri oleh para researcher dan professor dari dalam maupun luar negeri. Usai menjalani rangkaian Conference Pragma & ICACSIS selama beberapa hari, mereka dijamu dalam suasana Gala Dinner yang apik dan akrab.
Saya membawakan beberapa lagu, salah satunya : “I’m Gonna love you, like I’m gonna lose you” (Meghan Trainor). Saya menyukai lagu ini karena liriknya yang indah dan dalam. Hal yang menarik ketika saya membawakan lagu ini, saya melihat seorang audience yg begitu fokus menyaksikan kami sejak lagu pertama…kemudian meneteskan air matanya saat lagu “I’m Gonna love you, like i’m gonna lose you” ini dibawakan.
Sejujurnya saya sendiri pun ingin meneteskan air mata setiap kali membawakan dan memaknai lagu itu. Melihat dari parasnya, salah satu audience yg meneteskan air mata tsb, sepertinya berasal dari Phillipina. Melalui ekspresinya, kami dapat melihat bahwa ia meng-apresiasi setiap persembahan lagu yang kami bawakan. Sebagaimana audience lainnya yang dari raut wajah mereka, terlihat begitu menatap lekat..menyimak lagu…dan menikmati setiap alunan.
==
Salah satu kebahagiaan seorang penyanyi adalah ketika melihat ekspresi dan respon audiences/ listeners nya tersenyum bahagia dan dapat merasakan lagu yang kita bawakan. Ini adalah salah satu hal berharga dalam setiap kesempatan tampil di atas panggung. Dan lebih indahnya ketika orang yang mendengarkan alunan lagu kita juga dapat memaknai dan merasakan setiap lirik dari lagu yang kita senandungkan.
Seorang professor dari Australia menghampiri saya usai menyanyi dan mengatakan “terimakasih Penny, kamu menyanyi seperti bercerita..saya tersentuh untuk setiap kata-katanya dan senang sekali’. Puji Tuhan saya pun bersyukur ketika lagu-lagu yang kita bawakan bisa sampai di hati pendengar.
Begitupula Prof. Peter Arzberger (University of Chicago), Ketua Umum dari konferensi internasional Pragma, yang menunjukkan apresiasinya pada kami. Ia memberikan kenang-kenangan berupa t-shirt Pragma pada saya dan mas Yugo Isal. Saya pun tidak lupa memberikan kenang-kenangan juga padanya berupa CD album sy “Bountiful Eyes”.
Satu minggu setelah Gala Dinner berlangsung, mr. Peter mengirimkan email terimakasihnya..betapa ia menikmati lagu-lagu dalam CD ‘Bountiful Eyes’ dan beliau mengajukan agar foto-foto penampilan menyanyi kami di Gala Dinner dapat dipergunakan oleh Pragma Committee untuk ditampilkan pada materi buku promosi event mereka di 2016. Trimakasih Prof. Peter untuk apresiasinya.
Berikut cuplikan dari salah satu halaman pada magazine dan buku promosi event PRAGMA International Workshops :
Saya juga bertemu dengan seorang professor yang begitu ramah dan humble, Prof. Jose Fortez. Ia menyampaikan “thank you for the songs, beautiful voice”. Thank you Prof. jose.
Mendengarkan berbagai kesan mereka tentang penampilan di Gala Dinner saat itu, saya berkata dalam hati ‘Trimakasih Tuhan. It’s only by Your grace”.
(*) Segala yang kita miliki, talenta yang kita punya saat ini dan seterusnya, segalanya karunia Tuhan. Semoga Tuhan mengizinkan saya untuk terus berkarya di musik, menggunakan talenta ini seturut rancanganNya dan semoga setiap nyanyian yg Tuhan izinkan saya senandungkan..kiranya menjadi berkat untuk mereka yang mendengarkan 🙂
(*) Pesan saya kepada teman-teman yang punya passion di musik dan menyanyi :
Bernyanyilah! Bawa pesan yg indah melalui setiap nyanyian!
Let your personality shine through the beauty of singing!
Tinggalkan Balasan